VCLASS PERTEMUAN 7 PENGANTAR WEB SCIENCE

 

EKA ARI PRAYOGA

2IA19

50420412

VCLASS PERTEMUAN 7

 

 

1. Apa yg dimaksud dengan SDLC pada perancangan sistem?

2. Uraikan langkah-langkah SDLC pada web yang kamu bangun / rancang. Lakukan sesuai dengan projek yang telah dibangun

3. Uraikan mengapa pada website sangat diperlukan adanya Confidentiality, Integrity, dan Availability (CIA)

4. Apa bentuk CIA pada website yang telah anda bangun

 

SDLC adalah kependekan dari Systems development life cycle atau dalam bahasa Indonesia disebut siklus hidup pengembangan sistem. SDLC adalah siklus yang digunakan dalam pembuatan atau pengembangan sistem informasi yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah secara efektif. Dalam pengertian lain, SDLC adalah tahapan kerja yang bertujuan untuk menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau tujuan dibuatnya sistem tersebut. SDLC menjadi kerangka yang berisi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memproses pengembangan suatu perangkat lunak. Sistem ini berisi rencana lengkap untuk mengembangkan, memelihara, dan menggantikan perangkat lunak tertentu.

SDLC digunakan untuk membangun suatu sistem informasi agar dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana(planning),analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).

Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).

1.      .2. erencanaan Sistem (Systems Planning)

Lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem (feasibility study). Aktivitas-aktivitas yang ada meliputi :

·         Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.

·         Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.

·         Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui pengembangan sistem.

·         Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem.

·         Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.

1.      Analisis Sistem (Systems Analysis)

Pada tahap ini, sistem akan dianalisis bagaimana akan dijalankan nantinya. Hasil analisis berupa kelebihan dan kekurangan sistem, fungsi sistem, hingga pembaharuan yang dapat diterapkan. Bagian ini termasuk dalam bagian perencanaan. Bagian lain yang termasuk dalam perencanaan ialah alokasi sumber daya, perencanaan kapasitas, penjadwalan proyek, estimasi biaya, dan penetapan. Dengan demikian, hasil dari tahap perencanaan ialah rencana proyek, jadwal, estimasi biaya, dan ketentuan. Idealnya manajer proyek dan pengembang dapat bekerja maksimal pada tahap ini.

Analisa sistem adalah tahap di mana dilakukan beberapa aktivitas berikut:

·         Melakukan studi literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa ditangani oleh sistem.

·         Brainstorming dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang paling tepat dimodelkan dengan sistem.

·         Mengklasifikasikan masalah, peluang, dan solusi yang mungkin diterapkan untuk kasus tersebut.

·         Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat Batasan-batasan sistem.

·         Mendefinisikan kebutuhan sistem.

1.      Perancangan Sistem (Systems Design)

Tahapan ini akan menghasilkan prototype dan beberapa output lain meliputi dokumen berisi desain, pola, dan komponen yang diperlukan untuk mewujudkan proyek tersebut. Setelah spesifikasi, kemudian dilakukan perancangan sistem sebagai tahapan kelanjutannya. Tahap ini ialah tahap di mana seluruh hasil analisis dan pembahasan tentang spesifikasi sistem diterapkan menjadi rancangan atau cetak biru sebuah sistem. Tahap ini disebut sebagai cetak biru, di mana sistem sudah siap untuk dikembangkan mulai dari implementasi, analisis sistem, hingga tenaga pendukung sistem yang akan dikembangkan.

Pada tahap ini, features dan operasi-operasi pada sistem dideskripsikan secara detail. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan adalah:

·         Menganalisa interaksi obyek dan fungsi pada sistem.

·         Menganalisa data dan membuat skema database.

·         Merancang user interface.

Implementasi Sistem (Systems Implementation)

Tahap berikutnya adalah implementasi yaitu mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap sebelumnya dan melakukan uji coba. Dalam implementasi, dilakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

·         Pembuatan database sesuai skema rancangan.

·         Pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem.

·         Pengujian dan perbaikan aplikasi (debugging).

Pemeliharaan Sistem (Systems Maintenance)

Dilakukan oleh admin yang ditunjuk untuk menjaga sistem tetap mampu beroperasi secara benar melalui kemampuan sistem dalam mengadaptasikan diri sesuai dengan kebutuhan.

CIA Triad dalah suatu model yang dirancang dengan tujuan memandu kebijakan yang terkait keamanan informasi pada suatu organisasi. CIA itu sendiri terdiri dari 3 aspek yaitu Confidentiality, Integrity dan Availability. Unsur-unsur itulah yang dianggap sebagai tiga komponen Cyber Security yang paling penting di seluruh platform, terutama pada Web App.

 

·         Confidentiality

Merupakan aspek dalam keamanan jaringan yang membatasi akses terhadap informasi, dimana hanya orang-orang yang telah mendapatkan izin yang bisa mengakses informasi tertentu. Hal ini untuk mencegah bocornya informasi ke orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Seperti yang kita ketahui, pada masa sekarang ini, informasi merupakan hal yang sangat berharga, contohnya nomor kartu kredit, informasi personal, account bank, dll. Informasi-informasi seperti itu harus dijaga kerahasiaannya agar tidak bisa digunakan dengan sembarangan oleh orang lain.

Salah satu komponen penting dalam menjaga confidentiality suatu informasi adalah dengan enkripsi. Enkripsi bisa digunakan untuk menjamin bahwa hanya orang yang tepat yang bisa membaca (mendekripsi) informasi yang dikirimkan. Salah satu contoh enkripsi yang cukup sering digunakan adalah SSL/TLS, suatu protokol security untuk berkomunikasi lewat internet.

·         Integrity

Integrity merujuk kepada tingkat kepercayaan terhadap suatu informasi, kepecayaan dalam hal ini mencakup akurasi dan konsistensi terhadap informasi yang ada. Oleh karena itu perlu adanya proteksi terhadap suatu informasi dari modifikasi oleh pihak-pihak yang tidak diizinkan. Mekanisme proteksi integrity dapat dibagi menjadi dua, yakni: mekanisme priventif (kontrol akses untuk menghalangi terjadinya modifikasi data oleh orang luar) dan mekanisme detektif, yang berguna untuk mendeteksi modifikasi yang dilakukan orang luar saat mekanisme priventif gagal melakukan fungsinya.

·         Availability

Konsep availability dari suatu informasi berarti bahwa informasi tersebut selalu tersedia ketika dibutuhkan bagi orang-orang yang memiliki izin terhadap informasi tersebut. Sehingga ketika dibutuhkan oleh user, data/informasi dapat dengan cepat diakses dan digunakan. Salah satu serangan terhadap availability suatu informasi yang paling dikenal adalah Distributed Denial of Service (DDoS). Tujuan utama dari DDOS attack adalah untuk memenuhi resourse yang disediakan untuk user, sehingga user tidak bisa mengakses informasi yang seharusnya bisa didapatkan. Selain itu, faktor kelalaian manusia dapat juga mengakibatkan berkurangnya availability dan secara tidak langsung berdampak pada triad yang lain. Faktor lainnya adalah faktor bencana alam, meskipun jarang terjadi akan tetapi dampak yang diakibatkan kadang lumayan besar. Salah satu cara untuk menjamin availability suatu informasi adalah dengan cara backup. Backup yang dilakukan secara berkala dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Sedangkan untuk data-data yang sifatnya sangat penting, perlu adanya suatu server cadangan atau skema proteksi lainnya yang menjamin bahwa data-data tersebut akan selalu tersedia meskipun terdapat beberapa gangguan.

Adapula dalam bidang keamanan jaringan di Indonesia, informasi jaringan telekomunikasi yang berbasis internet dijaga oleh suatu badan yakni Indonesia Security Incident Response Team of Internet Infrastructure/Coordination Center atau Id-SIRTII/CC. Tugas utama dari Id-SIRTII/CC ini adalah melakukan sosialisasi dengan pihak terkait tentang IT security.

                                                                                                                   

SUMBER

https://www.dewaweb.com/blog/web-app-security-cia-triad/

https://accounting.binus.ac.id/2020/05/19/memahami-system-development-life-cycle/#:~:text=SDLC%20(Systems%20Development%20Life%20Cycle,untuk%20mengembangkan%20sistem%2Dsistem%20tersebut.

https://handisonj.wordpress.com/2013/09/16/cia-confidentiality-integrity-availability/

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah PT.Telekomunikasi Indonesia

Analisis Web

Perbandingan Android Dengan IOS